5 jenis anticoagualan



Hematologi - Anticoagulan adalah bahan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah.
Dibawah ini dikemukakan beberapa anticoagulan yang sering digunakan dalam pemeriksaan hematologi.


1.      TRISODIUM CITRATE (CITRANS NATRICUS)


Anticoagula ini digunakan dalam bentuk larutan dari 3,8%. Untuk penentuan laju endap darah (LED) dengan metode dari Wastergreen digunakan dalam perbandingan 4 volume Darah dan 1 volume Anticoagulan, sedangkan untuk pemeriksaan soal-soal proses pembekuan darah digunakan dalam perbandingan 9 volume Darah dan 1 volume anticoagulan. Anticoaglan ini tidak taxis, oleh karena itu juga digunakan dalam dinas pemindahan darah.

Resume pemakaian :
-          Penentuan LED
-          Pemeriksaan soal-soal pembekuan
-          Penentuan golongan darah
-          Transfusi darah


2.      DOUBLE OXALATE

Nama lain dari DOUBLE OXALATE ialah Balanced Oxalat Mixture atau anticoagulan dari Heller dan Paul.
Anticoagulan ini terdiri atas campuran dari Kalium dan Ammonium Oxalat dalam perbandingan 4:6.
Ammonium Oxalate menyebabkan eritrosit mengembang, sebaliknya Kalium Oxalate menyebabkan eritrosit mengkerut. Untuk menghindari perubahan volume eritrosit ini, maka dibuat campuran dari kedua garam oxalate tersebut seperti diatas. Anticoagulan ini digunakan dalam keadaan ering dalam botol-botol kecil untuk penampungan darah, 2 mg anticoagulan ini digunakan untuk mencegah pembekuan tiap ml darah.

Resume pemakaian :
-          Penentuan Hemoglobin
-          Penentuan PCV
-          Penentuan LED
-          Penghitungan sel-sel darah termasuk retikulosit
-          Penentuan resistensi osmotik dari eritrosit
-          Penentuan golongan darah


3.      EDTA (ETHYLEN DIAMINE TETRA ACETIC ACID)

Yang dipakai ialah garam kalium nya (Dipotassium Ethylenediamine Tetraacete, Dipotassium Versentate EDTAP atau Versense) dan garam natrium nya (Sequestrene Na2).
Pada waktu ini garam kalium nya lebih banyak digunakan, karena daya larutnya dalam air kira-kira 15 kali lebih besar daripada garam natrium nya, EDTA ini sangat luas pemakaian nya, dapat digunakan untuk kebanyakan pemeriksaan hematologis. Sel-sel darah termasuk trombositdapat dipertahan kan lebih lama dalam darah dengan EDTA bila dibandingkan dengan Anticoagulan lainnya, tetapi sebaiknya semua pemeriksaan hematologis dikerjakan 2 jam sesuadah pengambilan. Utnuk keperluan penentuan golongan darah pun EDTA dapat dipergunakan.

Resume pemakaian :
-          Penetuan kadar HB (Hemoglobin)
-          Penentuan PCV
-          Penentuan LED
-           Penghitungan sel-sel darah termasuk retikulosit
-          Penentuan resistensi osmotik dari eritrosit
-          Penentuan golongan darah
-          Pembuatan hapusan darah


4.      HEPARIN

Heparin merupakan antikoagulan ysng normal terdapat dalam tubuh tetapi di Laboratorium, heparin jarang digunakan pada pemeriksaan-pemeriksaan hematologis. Zat ini tak mempunyai pengaruh osmotis terhadap sel-sel darah oleh karena itu dapat digunakan pada penentuan resistensi dari eritrosit dan PCV. Pada pembuatan hapusan darah biasanya tak boleh digunakan karena menyebabkan terjadinya dasar yang biru kehitam-hitaman pada praparat bila di cat dengan Wright Stain.

Heparin ini terutama digunakan dalam transfusi yang menggunakan banyak darah dalam waktu yang singkat misalnya Exchange Transfusion dan pada Extracorporal Circulation. Untuk tiap ml darah digukan 1 ml heparin kering ata 0,1-0,2 ml larutan heparin utnuk 1 ml darah.

Resume pemakaian :
-          Penentuan Hemoglobin
-          Penentuan PCV
-          Penentuan resistensi eritrosit
-          Penghitungan sel-sel darah
-          Penentuan golongan darah
-          Transfusi darah


5.      NA-OXALAT

Bekerja dengan mengikat ion Ca, sehingga terbentuk Ca Oxalat yang mengendap. Digunakan dalam bentuk larutan dari 0,1 N utnuk pemeriksaan plasma protombil time (PPT), dengan perbandingan 9 bagian darah ditambah 1 bagian Na-Oxalate.


0 komentar:

Posting Komentar