Biologi – Hampir semua diantara kita pernah menderita flu. Flu atau
influenza merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus. Selain
influenza, berbagai penyakit yang mematikan juga disebabkan oleh virus.
Contohnya adalah AIDS dan flu burung. Hal tersebut mendorong manusia untuk
terus bekerja keras mempelajari virus guna menemukan obat untuk mengatasi
penyakit yang disebabkannya.
Gambar: Virus HIV |
Sejarah penemuan
virus dimulai tahun 1883 oleh ilmuwan Jerman yang bernama Adolf Meyer. Ia melakukan penelitian pada tanaman tembakau. Pada
suatu ketika ia menemukan adanya daun tembakau yang tidak normal. Daun tersebut
berwarna hijau kekuning-kuningan, yang ternyata setelah diamati, terdapat
cairan atau lendir. Daun yang mengalami hal demikian menderita penyakit mosaic. Penyakit ini
disebabkan oleh mikroorganisme yang kita sebut virus. Penyakit mosaic ini
menyebabkan pertumbuhan tembakau menjadi terhambat (kerdil) dan daunnya
berwarna belang-belang.
Menurut
Meyer, penyakit mosaic pada daun tembakau tersebut dapat menular. Hal ini
dibuktikan dengan menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang telah tertulari
penyakit mosaic ke tanaman tembakau yang masih normal (segar). Setelah diamati
ternyata daun yang semula normal tersebut menjadi berwarna hijau
kekuning-kuningan (berbintik-bintik kuning). Setelah dilakukan penelitian
penyebab penyakit tersebut adalah mikroba yang kecil sekali dan hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop electron.
Penelitian
serupa yang dilakukan oleh Meyer tersebut dilakukan kembali oleh Dmitri Ivanovsky. Ia berhasil menemukan
filter (alat penyaring) bakteri. Di dalam penelitiannya, Ivanovsky mengoleskan
hasil saringan (dari daun tembakau yang telah terkena penyakit mosaic) pada daun tanaman yang sehat. Hasilnya
tanaman yang sehat tersebut akhirnya tertular. Ivanovsky menyimpulkan bahwa
mikroba penyebab penyakit tersebut adalah mikroba yang bersifat Patogen (penyebab penyakit) yang
mempunyai ukuran lebih kecil daripada bakteri, karena mikroba tersebut dapat
lolos dari saringan atau filter untuk menyaring bakteri.
Selanjutnya,
pada tahun 1897, M. Beijerinck,
seorang ahli mikrobiologi berkebangsaan Belanda, menemukan fakta bahwa
mikroorganisme yang menyerang tembakau tersebut dimasukkan ke dalam alcohol, ia
tidak mati. Tetapi pada waktu itu, M. Beijerinck belum berhasil menemukan
struktur dan spesies mikroorganisme tersebut.
Menyusul
penemuan Beijerinck, ilmuwan Amerika, Wendell
M. Stanlye, pada tahun 1935 berhasil mengkristalkan makhluk hidup yang
menyerang tanaman tembakau. Hasil penelitian tersebut menjawab pertanyaan
tentang makhluk apa yang menyebabkan penyakit tersebut. Makhluk hidup tersebut
kemudian dinamakan TMV (Tobacco
Mosaic Virus) atau Virus Mosaik Tembakau.
Sampai saat ini penelitian-penelitian tentang virus dan penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh virus terus dilakukan dan semakin berkembang.